Solotrust.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta penyaluran bantuan sosial (Bansos) beras 10 kg selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), memanfaatkan beras hasil produksi petani lokal.
Dia mengatakan, selain membantu masyarakat terkena dampak pandemi Covid-19, bansos beras dari Perum Bulog ini juga diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan dan kemampuan daya beli para petani beras lokal.
"Karena itu harga pembelian dari pihak yang punya otoritas saya minta juga betul-betul terkendali dengan baik. Jangan sampai merugikan petani," kata Muhadjir Effendy, saat mengecek pasokan beras di Gudang Bulog Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimra), Klandasan Ilir, Kalimantan Timur, Senin (26/07/2021), dilansir dari laman resmi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, kemenkopmk.go.id.
Menko PMK meminta kepada Perum Bulog Wilayah Kaltimra agar tidak menggunakan beras impor untuk bansos. Selain itu, dia juga memastikan beras impor stok lama dipisahkan dan tidak digunakan.
“Tadi sudah saya lihat jadi beras impor yang sudah dua sampai tiga tahun yang lalu. Saya lihat ditaruh di tempat sendiri dan yang akan digunakan untuk bansos ini adalah beras produksi lokal," ungkap Muhadjir Effendy.
Pihaknya mengapresiasi Gudang Bulog Wilayah Kaltimra yang telah menggunakan beras kualitas medium untuk disalurkan kepada keluarga penerima manfaat. Menurutnya, kualitas beras yang akan disalurkan sebagai bansos harus sama dengan kualitas beras yang dikonsumsi sehari-hari.
"Adapun yang saya lihat sekarang, di sini bagus, kualitasnya medium. Saya selalu pesan, apa yang kita berikan kepada warga masyarakat kita harus mau makan, kita harus doyan. Nggak boleh apa yang kita tidak mau makan, tapi diberikan kepada masyarakat keluarga penerima manfaat," jelas Menko PMK.
Sementara itu, di masa PPKM Level 4, pemerintah melalui Perum Bulog telah memberikan tambahan bantuan sosial berupa bantuan beras. Perum Bulog Wilayah Kaltimra akan memberikan bantuan bagi keluarga penerima manfaat (KPM) sebanyak 111.536 KPM untuk Kalimantan Timur, dan 30.146 KPM untuk Kalimantan Utara.
Dengan bantuan beras masing-masing 10 kg, total bantuan beras yang sudah disalurkan sebanyak 2.123 KPM (1,9%) di Kalimantan Timur, dan 627 KPM (2,08%) di Kalimantan Utara. Penyaluran bantuan beras ke KPM masih rendah, harapannya Perum Bulog bersama PT Pos sebagai transporter dapat mempercepat proses penyaluran bantuan beras kepada KPM.
Menurut Kepala Kanwil Bulog Divre Kaltimra, Arrahim K Kanam, pihaknya menargetkan penyaluran beras bisa selesai pada awal Agustus mendatang untuk seluruh Kaltim dan Kaltara.
Arrahim memastikan pasokan beras lokal yang akan disalurkan aman. Pihaknya juga sudah siap menyerap beras dari petani lokal untuk pasokan ke depannya.
"Untuk pasokan In syaa Allah siap. Bulan Agustus akan masuk lagi panen, kita siap menyerap lagi di wilayah Babulu dan Kutai Timur. Tadi pagi sudah koordinasi dengan kelompok tani dalam rangka penyerapan beras untuk Kalimantan Timur," pungkasnya. (Lala Dila Pradini)
(and_)