WONOGIRI, solotrust.com - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Kelompok 116 dan 126 mengadakan sosialisasi pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Desa Ngelo, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri, Kamis (16/02/2023). Edukasi disampaikan sebagai respons perubahan di dunia usaha agar pelaku UMKM dapat beradaptasi terhadap perubahan zaman yang serba digital.
Penanggung jawab kegiatan dari kelompok 116, Salma Prasantika, menyatakan branding diperlukan setiap usaha untuk mempertahankan dan memperkuat sebuah produk. Lingkup branding tidak hanya tentang merek, namun termasuk pandangan orang terhadap merek usaha.
“Di Ngelo ini UMKM-nya beragam, mayoritas tentang makanan dan usaha kelontong, tetapi ada juga pandai besi. Sayangnya ketika dilakukan analisis, kebanyakan usaha makanan belum punya daftar menu, nama usaha belum terpampang jelas, dan belum melek pemasaran digital. Jadi kami mau mengedukasi tentang itu,” kata Salma Prasantika.
Dalam sosialisasi itu, Salma Prasantika menjelaskan tips-tips branding UMKM, seperti pemilihan nama usaha, jenis atribut merek, dan contoh UMKM di Solo yang telah berhasil meningkatkan penjualan karena melakukan aktivitas branding. Ia juga memaparkan karakteristik berbagai media sosial yang bisa digunakan sebagai sarana pemasaran digital untuk UMKM.
“Pelaku usaha desa ini bisa memulai dengan menggunakan WhatsApp sebagai media sosial utama. Hal yang penting di media sosial WhatsApp adalah jangan ragu mengunggah dagangan setiap hari, menyimpan nomor pelanggan sebanyak-banyaknya, dan bisa menggunakan visual yang menarik,” ujarnya.
Di ujung sesi, Salma Prasantika membagikan pro-tips branding UMKM. Ia memperagakan dasar desain untuk usaha dengan membuat daftar menu. Sosialisasi dilakukan dengan mengedukasi masyarakat tentang website desain gratis yang bisa dicoba pelaku usaha untuk mendukung branding yang akan mereka lakukan.
Salah satu peserta kegiatan, Sutiyani (31) mengatakan kegiatan tim KKN UNS 116 dan 126 di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Hery Widijanto bermanfaat bagi dirinya. Ia mengaku ingin menerapkan branding dengan menentukan menu pembeda di usahanya.
“Aslinya mau bikin menu yang beda, saya sudah punya produk risol dan piscok. Alhamdulillah suka dapat pesanan untuk arisan dan yasinan. Jadi ingin lebih memfokuskan branding menu itu,” ungkap Sutiyani.
Hal sama diutarakan Dwiyani (36), pengusaha keliling perabotan dan pakaian di Desa Ngelo. Ia berkeinginan menerapkan nama merek mudah diingat pelanggan dan mengelola daftar barang yang ia jual.
“Selama ini sudah coba pakai WhatsApp untuk promosi, audiensnya ada 300-an. Saya ingin coba e-commerce Lazada untuk jual baju dagangan saya,” katanya.
Adapun sosialisasi ini merupakan salah satu dari 19 program kerja kelompok KKN UNS 116 dan 126 di Desa Ngelo. Ketua Kelompok KKN 116, Ananda Guntur sebagai perwakilan berharap program-program kerja yang ia dan teman-temannya kerjakan, termasuk sosialisasi branding UMKM ini dapat bermanfaat secara jangka panjang bagi masyarakat.
“Kami berharap kegiatan-kegiatan sosialisasi seperti ini tidak hanya untuk didengar, tapi juga dapat diterapkan dan dilanjutkan secara jangka panjang oleh masyarakat desa sini,” pungkas Ananda Guntur.
(and_)