SOLO, solotrust.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengungkap Musyawarah Kota Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (Muskot PBTI) Kota Solo, Minggu (07/05/2023) diwarnai aksi unjuk rasa. Banyak orangtua murid sanggar taekwondo tak puas dengan hasil Muskot.
Para orangtua tak menyetujui terpilihnya Brilian Noctiluca sebagai ketua Taekwondo Indonesia Cabang Kota Solo. Mereka menilai Brillian dekat dengan pelaku pencabulan murid taekwondo, Donny Susanto yang sudah ditahan kepolisian.
"Para dojang lainnya masih mempermasalahkan (ketua taekwondo terpilih). Biar nanti berproses lagi dengan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) serta pihak lainnya," ungkap Gibran Rakabuming, saat ditemui di Balai Kota Solo, Rabu (10/05/2023).
Laporan diterima wali kota, banyak orangtua dari korban tak terima dengan ketua terpilih. Pasalnya, para wali murid mengetahui kedekatan antara Brilian Noctiluca dengan Donny Susanto.
"Saya jujur sudah bertemu empat korban beserta orangtuanya. Banyak testimoni negatif ketua pengkot yang baru. Dia dekat dengan tersangka," katanya.
Terkait penyelesaian kasus, Gibran Rakabuming menyerahkan proses hukum pada Polresta Solo. Saat ditanya keterlibatan pelaku lain, pihaknya mengaku tak tahu-menahu. Ia juga enggan menuduh adanya keterkaitan ketua terpilih dengan kasus pencabulan yang saat ini berproses.
"Pak Kapolres yang tahu. Saya mendengar keluhan dari para orangtua korban. Kita harus menganut asas praduga tak bersalah. Saya nggak mau menuduh, tapi ini masalah hati. Harusnya dari dojang itu orang-orang lama jangan terlibat lagi di pengurus," katanya.
Apalagi dalam kasus Taekwondo ini, banyak orang bermasalah di dalamnya. Gibran Rakabuming mengakui jika orangtua murid berdemo karena tak ingin kasus pencabulan terulang kembali.
"Orangtuanya pada protes sekarang karena saya ungkap tiga korban. Asline banyak korban, sebanyak itu korbanya tidak mungkin sendiri tersangkanya, itu curhatan orangtua, urusan hukum berlanjut Pak Kapolres," tegasnya. (riz)
(and_)