GUNUNG KIDUL, solotrust.com - Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 45 Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) tak henti-hentinya berupaya membawa pemahaman kepada masyarakat terkait stunting di Dusun Kemesu, Desa Semugih, Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunung Kidul, Kamis (01/02/2024).
Penyuluhan bertajuk "Pola Makan Anak dan Perkembangan Anak Batita" ini menjadi penting karena prevalensi stunting di Kabupaten Gunung Kidul masih cukup tinggi mencapai 17,43 persen pada 2020.
Melalui konsep 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), kelompok ini menyasar sasaran prioritas intervensi, mulai dari ibu hamil hingga anak usia dua tahun dengan upaya pendukung untuk wanita usia subur dan remaja.
Salah satu pemateri dari KKN 45 UMBY, Dinda Putri Nabila, menyatakan penting untuk memahami faktor-faktor penyebab stunting, terutama berkaitan dengan kurang gizi. Pendekatan ini merupakan langkah awal untuk memahami pentingnya nutrisi dalam mendukung pertumbuhan anak.
"Dampak jangka pendek dari stunting dapat mengakibatkan gangguan perkembangan otak, pertumbuhan fisik, dan motorik pada bayi. Jangka panjangnya dapat berdampak pada tingkat kecerdasan rendah dan prestasi belajar yang tidak baik," jelasnya.
Pemateri lainnya, Lalu Fahri, menambahkan stunting memiliki dampak signifikan terhadap tumbuh kembang anak serta berpotensi memengaruhi kualitas sumber daya manusia (SDM).
Sementara itu, Kepala Dukuh Kemesu, Sugiyanta, mengungkapkan kesetiaannya terhadap upaya penyuluhan dilakukan mahasiswa KKN 45 UMBY. Bahkan, sang istri pun turut memberikan dukungannya.
"Saya sangat setuju selaku bu dukuh di sini karena hal tersebut sejalan dengan permasalahan yang ada di sini. Hal ini juga dapat memberi pemahaman lebih baik untuk masyarakat di dukuh ini," ungkapnya.
Pada sesi pemaparan materi Makanan Pendamping ASI (MPASI), masyarakat belajar mengenai tekstur MPASI sesuai usia bayi, serta memanfaatkan salah satu hasil panen lokal seperti ubi jalar untuk dikonsumsi anak usia di bawah satu tahun.
Setelah acara selesai, antusiasme masyarakat terhadap penyuluhan ini terlihat dari kesediaan mereka untuk bertanya dan berdiskusi. Salah satu peserta menyatakan dirinya merasa senang sudah diadakan sosialisasi dan pelatihan terkait stunting, mengingat ini untuk kebaikan anak-anak.
Menyikapi respons positif tersebut, Ketua KKN 45 UMBY, Lalu Fahri mengucapkan penuh syukur.
“Alhamdulillah materi kami sangat diterima dengan pemahaman masyarakatnya sendiri. Semoga penyuluhan dengan sosialisasi kelompok kami ini memberi insight kepada masyarakat sekitar agar diterapkan di kehidupannya sehari-hari," ucapnya.
Dukungan dari berbagai pihak, baik dari kepala dukuh maupun masyarakat menjadi modal penting dalam menjalankan program-program edukasi seperti ini. KKN 45 UMBY berharap kegiatan ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi angka stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak di Dusun Kemesu serta daerah-daerah sekitarnya
*) Penulis: Alan Dwi Arianto dan Kelompok 45 KKN PPM XLIV UMBY
(and_)