SOLO, solotrust.com - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 248 Universitas Sebelas Maret (UNS) melaksanakan program kerja sosialisasi stunting, ditujukan untuk para ibu Kampung Rejosari RW 15, Sabtu, 27 Juli 2024.
Mahasiswa KKN 248 UNS telah melaksanakan salah satu program kerja utama mereka berfokus pada pencegahan stunting dengan tujuan memperkuat kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai risiko terjadinya stunting serta cara mengantisipasinya. Setelah berdiskusi dengan Lurah Gilingan, Priadi, salah satu fokus utama kegiatan anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari tingkat kota hingga desa, yakni penanganan dan penanggulangan stunting.
Kegiatan sosialisasi ini telah berhasil dilaksanakan pada Sabtu, 27 Juli 2024 menyasar para ibu rumah tangga warga RW 15 Kampung Rejosari, di antaranya anggota PKK, ibu-ibu dengan anak usia di bawah lima tahun (Balita) yang terkena stunting, ibu hamil, dan kader Posyandu Anggrek I dan II RW 15 Kampung Rejosari, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Ketua PKK Kampung Rejosari, Tri Wiharsih, mengatakan jumlah kasus stunting di Kelurahan Gilingan meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu dari 50 anak menjadi 70-an anak.
"Maka dari itu, diperlukan tindak lanjut dan upaya dalam mengatasi permasalahan tersebut,” ungkapnya.
Koordinator pelaksana acara sosialisasi stunting, Fadhillah juga mengungkapkan adanya informasi tersebut sangatlah penting.
“Adanya informasi yang lebih baik dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, diharapkan kasus stunting di Kampung Rejosari dapat menurun,” harapnya.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Solo untuk mendatangkan narasumber ahli gizi dari Puskesmas Gilingan, Asti Arum Sari yang mempresentasikan materi penting terkait stunting.
Materi disampaikan mencakup pengertian stunting, dampak jangka panjang stunting, serta gejala, lingkaran stunting, dan seputar informasi pencegahan stunting. Pemahaman mendalam mengenai topik ini sangat penting untuk menyadarkan masyarakat akan bahaya stunting dan cara pencegahannya. Adanya pemahaman informasi secara jelas dan komprehensif, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami bagaimana mencegah masalah stunting sejak dini.
Terlaksananya kegiatan sosialisasi stunting, kelompok KKN 248 berharap masyarakat Kampung Rejosari menjadi lebih sadar dan aktif dalam upaya pencegahan stunting. Selain itu, tak hanya berhenti pada pelaksanaan kegiatan sosialisasi, mahasiswa kelompok KKN 248 juga ikut serta membantu kegiatan Posyandu Anggrek A dan Anggrek B di Kampung Rejosari setiap bulannya serta memberikan imbauan lewat poster yang diberikan untuk pencegahan stunting.
Program ini adalah contoh nyata dari kontribusi mahasiswa dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui pendidikan dan penyuluhan.
(and_)