Hard News

Penyelenggaraan Kirab Agung Tak Ada Penanggalan Khusus

Jateng & DIY

05 Mei 2018 16:38 WIB

Kirab Agung Tingalan Dalem Jumenengan ke-14 SISKS Pakoe Boewono XIII.

SOLO, solotrust.com- Kirab Agung Tingalan Dalem Jumenengan ke-14 SISKS Pakoe Boewono XIII, pada Sabtu (5/5/2018) memang menjadi sebuah kebangaan tersendiri bagi Keraton Kasunanan Surakarta, karena sudah enam tahun kirab ini tak dilaksanakan.

Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta KGPH Dipokusumo kepada wartawan di sela kegiatan mengatakan, jika kirab tersebut tidak diadakan setiap tahunnya atau setelah kegiatan Jumenengan.



“Tidak ada penanggalan khusus saat digelarnya kirab, karena memang kirab ini kehendak Sinuhun. Tahun ini memang Sinuhun menghendaki ada prosesi kirab setelah Tingalan Jumenengan beberapa waktu lalu,” jelasnya.

Baca juga: Kereta Kyai Garudo Kencono Ikut Dikirab, Ini Keistimewaan Kereta Tersebut 

Pria yang akrab disapa Gusti Dipo ini mengatakan, jika prosesi kegiatan tak berbeda jauh dengan kegiatan Keraton lainnya.

“Rangkaian kegiatannya sama, misalnya seperti saat Malam Satu Suro, kali ini kirabnya rute juga sama,” katanya

Kirab kali ini juga menampilkan salah satu koleksi sejarah milik Keraton, yakni Kereta Kyai Garudo Kencana yang dibuat pada tahun 1800-an. Tak hanya itu saja, total ada sebanyak 4.000 perserta yang mengikuti prosesi kirab. (dit)

(wd)

Berita Terkait

Pameran dan Workshop Fotografi Ilkom UMKLA, Asah Kreativitas Visual Mahasiswa

Expo Mata Kuliah Kewirausahaan Prodi Akuntansi UMS: Membangun Jiwa Wirausaha di Kalangan Mahasiswa

Semarak Budaya Indonesia Meriahkan Kota Solo, Gelar Imaji Khatulistiwa

Pangdam IV/Diponegoro: Persit Mampu jadi Motivator dan Penyemangat Prajurit

Eksplorasi Motif Batik Klasik Gaya Surakarta, Sandhi Swara Sukses Tampilkan Gelaran Kompleks nan Apik

Helm Warga Hilang di Parkiran, Gibran Siap Ganti

Dolan Ngidul Art & Craft jadi Bukti Solo Kota Budaya dan Industri Kreatif

Tradisi Abon-abon Minyak Jamas, Wujud Menjaga dan Melestarikan Tradisi di Demak

Kirab Agung Meriahkan Peringatan Jumenengan PB XIII, Ribuan Warga Berebut Udhik-udhik

Tingalan Jumenengan PB XIII Sajikan Sejumlah Modifikasi

Taman Buku dan Majalah, Surga Literasi di Tengah Kota Solo

Mengembalikan Budaya Asli Keraton, Alun-alun Surakarta Direvitalisasi

Pasar Buku Sriwedari Harapkan Perhatian Nyata Pemkot Solo, Pedagang: Suara Kami Tidak Didengar!

Tahun Ajaran Baru 2025 Tingkatkan Perputaran Ekonomi di Pasar Buku Sriwedari Solo

Sekolah Rakyat, Terobosan Pemerintah Putus Mata Rantai Kemiskinan di Tanah Air

Tyranno Menyapa Solo, Inovasi Motor Listrik Serba Bisa dengan DNA Petualang

Komunitas Suka Tanaman Hias Solo Raya Tingkatkan Ekonomi Kreatif Hayati melalui Solo Anggrek Festival 2025

Favehotel Solo Ajak Anak-anak Jadi Little Chef dan Barista

Berkaeyuh Tawarkan Pengalaman Romantisasi Wisata Slow Living di Kota Solo

Rekomendasi Minuman Segar Khas Kota Solo yang Nikmat dan Legendaris

Gebyar PAUD 2025 di Solo: Ribuan Anak Berpartisipasi, Dorong Pendidikan Dini Berkualitas

NOBAR Kerusuhan Mei 1998 di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solo

Kolaborasi Antarsanggar Warnai Kesuksesan Festival Semarak Budaya Indonesia 2025

Festival Semarak Budaya Indonesia 2025 Suguhkan Ragam Warna Budaya lewat 10 Sanggar di Hari Pertama

Berita Lainnya