Ekonomi & Bisnis

Sejumlah Pemilik Pangkalan Gas di Solo Geruduk Kantor Dinas Perdagangan

Ekonomi & Bisnis

10 Januari 2024 12:01 WIB

Sejumlah pemilik pangkalan gas di Solo mendatangi Kantor Dinas Perdagangan Solo, Selasa (09/01/2024)

SOLO, solotrust.com - Sejumlah pemilik pangkalan gas di Solo mendatangi Kantor Dinas Perdagangan Solo, Selasa (09/01/2024). Mereka menyampaikan protes dan keluh kesahnya atas aturan pembelian LPG tiga kilogram dengan data masyarakat teregistrasi yang berlaku mulai 2024.

Menurut salah satu pemilik pangkalan gas di Nusukan, Solo, Heru Purwanto, pedagang mengeluh dengan proses berbelit-belit saat melayani pembelian gas melon. Dalam hal ini mulai dari proses registrasi pembeli menggunakan KTP dan kartu keluarga (KK) hingga melakukan cross check dengan data Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) secara satu-per satu.



Pedagang juga mengeluh karena harus melakukan input data setiap hari di aplikasi.

"Kami diberikan beban membuat laporan setiap hari, terus pakai aplikasi. Ya kalau punya handphone, kalau nggak punya handphone Android kan harus beli, itukan modal juga. Belum pulsanya, jadi pangkalan terbebankan seperti itu," papar Heru Purwanto.

Pihaknya mengaku para pedagang kewalahan bila harus melakukan pendataan pembeli setiap hari.

"Akhirnya banyak terjadi data yang dimasukkan tidak faktual, misalnya yang beli siapa, yang didata siapa, terserah sing penting didata," lanjut Heru Purwanto.

Belum lagi, para pedagang kerap mendapatkan protes dari masyarakat karena sosialisasi tidak masif dilakukan oleh pembuat aturan dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) atau pun dinas terkait. Menurutnya, sosialisasi hanya dibebankan kepada agen atau penjual gas.  

Heru Purwanto juga mengeluhkan aturan konsumsi gas subsidi bagi para pembeli dinilai sebagai aturan karet. Sebagai informasi, gas melon bersubsidi hanya ditujukan untuk masyarakat terdata dan terdaftar saja, seperti ibu rumah tangga, usaha mikro, nelayan, dan petani. Kendati demikian dalam pelaksanaannya, tak hanya masyarakat miskin saja yang terdaftar di P3KE dan DTKS.

Di lain kasus, Heru Purwanto menyebutkan pembatasan konsumsi gas melon kepada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta rumah tangga, menurutnya juga tak tepat. Kebutuhan masyarakat jauh lebih banyak bila dibandingan batas konsumsi maksimal yang ditentukan.

"Terus kemudian persyaratannya harus dengan KTP. Kalau rumah tangga kan satu, kalau UMKM kan bisa dua. Kategori dalam satu bulan kan harus sepuluh. Ini tidak masuk logika, khususnya UMKM, sedangkan masyarakat UMKM itu tidak cukup untuk dua per hari, rata-rata bisa empat sampai lima," jelasnya.

Aturan pembatasan itu juga bisa dilanggar para pembeli yang bisa melakukan pembelian gas melon di agen-agen lain. Atas hal ini, Heru Purwanto dan para pedagang menyarankan aturan subsidi bagi masyarakat miskin dicabut.

"Ya untuk itu saya juga masih rancu karena habis beli tempat saya, dia juga bisa beli tempat lain. Jadi kalau kita lihat konteks aturannya, misal harus seminggu sekali, bisa jadi satu untuk pangkalan. Aturannya kan harusnya nggak gitu," tegas Heru Purwanto.

"Ya bagaimana, namanya subsidi tepat itu. Ya sekarang daripada ribet, subsidinya dicabut (saja), atau subsidi bisa diberikan dengan cara lain kepada rakyat yang membutuhkan," tukasnya. (add)

(and_)

Berita Terkait

Favehotel Solo Ajak Karyawan Tampil Percaya Diri di Hari Kartini

Rencana Penyelenggaraan Pasar Malam di Alkid Tuai Polemik, Pemkot Solo Diminta Turun Tangan

Ulang Tahun ke-7, HARRIS Hotel Solo Tawarkan Hadiah Menginap & Merchandise Eksklusif

UMKM Lokal Unjuk Kreativitas, Produk Unik Diburu Pengunjung

3 Transportasi Umum Nyaman yang Bisa Kamu Gunakan saat Berwisata di Solo

Pemkab Boyolali Bersama BBWSBS Tinjau Lokasi Banjir di Ngemplak

Disdag Jamin Harga Bahan Pokok di Solo Stabil, Stok Aman hingga Lebaran

Revitalisasi Pasar Tradisional, Kepala Disdag Solo Harap segera Ada Pemenang Lelang Pasar Darurat

3 Kantor OPD Solo Ditutup Sepekan, Disdag Buka Layanan Terbatas

Pemkot Surakarta Bakal Tegur Keras Pedagang yang Nekat Tak Pasang Harga Saat Lebaran

Pemkot Pastikan Paguyuban Pedagang Tak Mendapat Alokasi Anggaran

Dilakukan di 5 Pasar, Pemkot Surakarta dan Bulog Gelar Operasi Pasar

Tata Distribusi LPG 3 Kg, Pengecer Berperan jadi Sub Pangkalan

Momen Lebaran, Pertamina Tambah 14,4 Juta Tabung LPG 3 Kg

Jamin Stok Aman saat Iduladha, Pertamina Tambah 1,5 Juta Tabung LPG 3 Kg

Nataru, Hiswana Migas Antisipasi Lonjakan Konsumsi LPG

Pemerataan, Pertamina Batasi Penyaluran Gas Melon ke Pengecer

Pastikan Hak Pilih Pemula Terlindungi, Bawaslu Kota Semarang Dorong Percepatan Perekaman KTP Elektronik

Sistem Identitas Digital akan Diterapkan Mulai Oktober 2024

Jokowi: Petani Bisa Gunakan KTP Beli Pupuk

Mensos Risma: Bansos Berbasis NIK dan Alamat KTP Elektronik

Dua Bulan Ini Blangko e-KTP di Klaten Tersendat. Ada Apa?

Penghayat Kepercayaan Segera Bisa Tercantum di KTP Elektronik

Peningkatan Kesiapsiagaan Masyarakat melalui Pemasangan dan Edukasi Perawatan Early Warning System

Disperindag Jateng Sosialisasikan Ketentuan di Bidang Cukai kepada Mahasiswa KKN Unsoed

Bersama Ahli Gizi Puskesmas Gilingan, Mahasiswa KKN 248 UNS Sosialisasikan Pencegahan Stunting

Tim KKN Kelompok 255 UNS Sosialisasikan Ecoprint kepada Warga Mojosongo Solo

Pagelaran Seni dan Bazar UMKM Sukses Meriahkan Desa Kayumas Bersama Mahasiswa KKN UNS 141

Mahasiswa KKN UNS Sosialisasikan Deteksi Dini dan Pencegahan Kekerasan Anak di Desa Wonoboyo

Produk BMW di Soloraya Sumbang 35% Penjualan Area Jawa Tengah

Pandemi Tak Halangi Astra Luncurkan Seri Terbaru BMW

Tingkatkan Perlindungan Hukum Perempuan dan Anak, Kemenkum Jateng dan PTA Semarang Teken Nota Kesepahaman

Pemain Bintang Dunia, Jordan Thompson Resmi Gabung Jakarta Pertamina Enduro

Menteri PU Targetkan 53 Sekolah Rakyat Tuntas Juni 2025

Hasil Drawing Putaran Nasional Kompetisi Liga 4 2024/2025 Babak 64 Besar dan Tempat Pertandingan

58 OBH Teken Kontrak Bantuan Hukum 2025, Wujudkan Akses Keadilan hingga ke Pelosok Jawa Tengah

Pacu Program Makan Bergizi Gratis di Jateng, Pemprov Siap Tambah 105 SPPG Baru

Berita Lainnya